Mikroalga adalah merupakan salah satu sumber menghasilkan bio bahan api untuk permintaan dunia. Bio bahan api merupakan bahan api yang bersih dan mampu mengurangkan pencermaran alam sekitar. Mikroalga ini pada mulanya di kultur di dalam kolam. Bagaimanapun, terdapat keburukan terhadap kaedah ini seperti kegunaan tanah, tinggi tenaga kerja dan kurang biojisim di dalam cel tersebut. Apabila sel mempunyai kandungan air yang banyak, ia memerlukan tenaga yang lebih untuk mengurangkan air didalam mikroalga sebelum digunakan untuk perkara lain. Baru-baru ini, satu foto bioreaktor menggunakan substrat poros telah diperkenalkan kepada dunia. Ia dipercayai mampu menghasilkan banyak mikroalga dan ia dapat mengurangkan kandungan air di dalam sel tersebut. Untuk eksperimen ini, kertas penapis, Polyethersulfone (PES) membran dan Polyvinylidene difloride (PVDF) membran telah digunakan untuk mengkaji tumbesaran mikroalga dan berat kering mikroalga tersebut. Di dalam eksperimen ini, Cylindratheca sp digunakan untuk dikaji di bawah mikroskop. Mikroalga tersebut dikultur pada substrat poros yang berlainan. Daripada keputusan yang diperolehi, kertas penapis mempunyai tumbesaran yang paling tinggi dan keserataan mikroalga di atasnya adalah yang paling terbaik. Manakala, PES dan PVDF mempunyai lebih tumbesaran di bahagian atas membrane. Navicula sp dan Amphora sp, telah digunakan untuk mengkaji berat kering mikroalga pada berlainan substrat poros dan berat mikroalga di dalam suspensionnya. Kertas penapis mempunyai berat kering yang paling tinggi sebanyak 0.0081 g/cm2. Untuk Navicula sp di dalam suspension, bekas PVDF mempunyai berat cel yang paling tinggi iaitu 0.104 g dan bagi Amphora sp di dalam suspension, bekas PES mempunyai berat mikroalga paling tinggi iaitu 0.0405g.
_______________________________________________________________________________________________________
Microalgae is one of new sources to produce biofuel for the world demand. The biofuel is a clean fuel that give less environmental problems. The microalgae started to be culture in ponds. Somehow, there disadvantages to the method such as land usage, high labour cost and low biomass. The conventional cultivation produce microalgae that contain high amount of water. When the cell have high amount of water, it need extra energy to reduce the water inside microalgae before it can be used for other things. Recently, a photo bioreactor using porous substrate been introduce to the world. It believe that this method can produce more microalgae and reduce the water contain inside the cells. For this experiment, a filter paper, Polyethersulfone (PES) membrane and Polyvinylidene Difloride (PVDF) membrane is been used to study the growth of microalgae on them and to find the dry weight of the microalgae on the porous substrate. In this experiment, the growth of Cylindratheca sp is used to be observed under microscope. The microalgae are been culture on different porous substrate. From the result, it shown that filter paper have the highest and well distributed microalgae on it. While for PES and PVDF, the growth of microalgae are more on upper side of membrane. For Navicula sp and Amphora sp, it been used to find the dry weight on different types of porous substrate and the microalgae weight inside the suspension. The filter paper have the highest dry weight of the microalgae on porous substrate which is 0.0081 g/cm2. For the Navicula sp in suspension, PVDF flask have the highest value 0.104g and in Amphora sp, PES flask have the highest weight which is 0.045g.
Production of microalgae biomass on porous substrate / Nur Nazatul Alya Roslan