Dalam skala makmal tindakbalas penjujukan berkelompok (SBR) granul aerobik telah diternak dalam keadaan aerobik. Effluen kilang kelapa sawit (POME) adalah satu-satunya sumber polyhidroksialkanoat (PHA) pengumpulan. Objektif untuk kerja ini ialah kajian kesan kadar pengudaraan dan kadar pemuatan organik pada pengumpulan PHA dalam granul aerobik. Kadar pengudaraan dan kadar pemuatan organik memainkan peranan yang penting dalam pembentukan PHA. Dalam kajian ini, SBR telah beroperasi pada kadar pengudaraan 1 L / min, 2 L / min dan 3 L / min. manakala OLR adalah 2kg, 3 kg dan 4 kg keperluan oksigen kimia (KOK) / hari m3. Hasilnya, pada kadar pengudaraan 1 L / min tidak dapat menghasilkan PHA. Penghasilan produk PHA tertinggi ialah 82.96% yang didapati dengan kadar pengudaraan 3 L / min. Selain itu, peningkatan OLR mungkin dipilih yang lebih rendah untuk menghasilkan PHA.
_______________________________________________________________________________________________________
In laboratory scale sequencing batch reactor (SBR) aerobic granules were cultured under aerobic condition. The palm oil mill effluent (POME) are the sole source of polyhydroxyalkanoate (PHA) accumulation. The objective of this work is the study of the effect of aeration rate and organic loading rate (OLR) on PHA accumulation in aerobic granules. Both aeration rate and OLR plays important role in formation of PHA. In this study, the SBR was operated at aeration rate of 1, 2 and 3 L/min. Whereas the OLR was 2, 3 and 4 kg chemical oxygen demand (COD)/m3 day. As a result, at aeration rate 1 L/min is unable to produce PHA. The highest of product yield of PHA of 82.96% was obtained with aeration rate of 3 L/min. Moreover, the increase of OLR might be lower selective to produce PHA.
Study on polyhyroxyalkanoate (pha) accumulation in aerobic granules effect of aeration rate and organic loading rate / Mohd Farhan Mohd Nor