Bio-penapis merupakan sebuah kaedah rawatan bau biologi yang terdiri daripada
mikroorganisma dengan keupayaan untuk memecahkan sebatian berbau yang akan
mengurangkan kepekatan bau yang mengalir keluar dari sistem tersebut. Kajian ini dijalankan
untuk menentukan kesan Paracoccus solventivorans yang diresap ke media kayu api ke arah
pengurangan kepekatan Hidrogen Sulfide dan juga kekuatan bau. Air sisa keluaran dari
pemprosesan kelapa sawit digunakan sebagai sampel yang dirawat kerana bahan tersebut
mempunyai kepekatan hidrogen sulfida yang tinggi. Dalam kajian ini, reaktor biofilter tertutup
berskala makmal telah digunakan. Reaktor tersebut dicipta menggunakan dua lajur yang
mempunyai diameter 10.6 cm dan ketinggian 48 cm. Pengumpulan data dilakukan dengan
mengumpul gas di inlet dan outlet reaktor sebelum menganalisis kekuatan dan kompaunnya.
Parameter yang berkaitan dengan prestasi biofilter juga dipantau untuk mengenal pasti
hubungan antara kedalaman medium dan penurunan tekanan udara di dalam biofilter tersebut.
Kedalaman medium yang digunakan ialah 150 mm dan juga 350 mm. Masa tahanan lapisan
media telah ditetapkan mengikut isipadu tahanan lapisan media. Kandungan kelembapan
media dikawal dalam lingkungan 60% hingga 65%. Serpihan kayu berbakteria berkedalaman
150mm terbukti lebih baik berbanding dengan serpihan kayu asli berkedalaman 150mm dan
juga serpihan kayu asli dan serpihan kayu berbakteria berkedalaman 350mm. Hasil kecekapan
penyingkiran kekuatan bau untuk serpihan kayu berbakteria berkedalaman 150mm adalah 63%
manakala kecekapan penyingkiran untuk kedua-dua hidrogen sulfida dan ammonia adalah 59%
dan 34%. Walaupun kecekapan penyingkirannya lebih rendah berbanding serpihan kayu
berbakteria berkedalaman 350mm, tetapi ia menghasilkan penurunan tekanan yang lebih
rendah dan akan menyumbang kepada ketahanan biofilter yang lebih lama. Penyelidikan ini
akan membuka pintu baru ke arah penggunaan Paracoccus solventivorans dan juga membantu
mengurangkan penjanaan bau busuk dari kilang-kilang minyak sawit.
_______________________________________________________________________________________________________
Biofiltration is a biological odour treatment method that consists of microorganism with
the ability of breaking down the odorous compound which will reduce the odour concentration
flowing out of the system. The study was conducted to determine the effect of immobilizing
Paracoccus Solventivorans into woodchip media towards the reduction of hydrogen sulphide
concentration and also strength of odour. Palm oil mill effluent was used as the treated sample
as it has high concentration of Hydrogen Sulphide. In this research, lab scale closed-bed
biofilter reactor were used. The reactor are created using two identical columns with 10.6 cm
diameter and 48 cm height. The data collection were done by collecting the gas at the inlet and
outlet of the reactor before analysing its strength and compound. The parameters related to the
biofilter performance were also monitored to identify the relationship between medium depth
and pressure drop. The medium depth used were 150 mm and also 350 mm. The empty bed
residence time were fixed according to the empty bed residence volume. The moisture content
of the media were kept constant in the range of 60% to 65%. The 150mm bacteria-immobilized
woodchip shows better result in many tested parameters compared to 150mm control woodchip
and also 350mm raw and bacteria-immobilized woodchip. The odour strength removal
efficiency results for 150mm bacteria-immobilized woodchip is 63% while its removal
efficiency for hydrogen sulphide and ammonia are 59% and 34%, respectively. Although the
removal efficiency is lower than 350mm bacteria-immobilized woodchip, but it generates
lower pressure drop which in turn will contribute to better biofilter longevity. This research
would open a new door towards the use of Paracoccus Solventivorans and also help in reducing
the generation of nuisance odour from palm oil factories.