Dalam era baru ini, konkrit adalah bahan binaan yang paling meluas digunakan di seluruh dunia. Konkrit didapati mempunyai kekuatan mampatan yang baik tetapi lemah dalam kekuatan tegangan. Maka tertulang keluli rebar digunakan dalam konkrit untuk mengatasi masaalah kekuatan tegangan yang rendah daripada konkrit. Oleh kerana kos yang semakin meningkat dalam pembuatan keluli serta kesan negatif terhadap alam sekitar, terdapat beberapa penyelidik cuba mencari bahan alternatif untuk menggantikan keluli sebagai tetulang untuk konkrit. Salah satu bahan alternatif yang berpotensi adalah buluh. Dalam kajian ini, terdapat tiga eksperimen dilakukan kepada buluh dan keluli, ujian tegangan, ujian tarik keluar dan juga ujian lenturan. Tujuan kajian ini adalah untuk menilai potensi penggunaan buluh sebagai tetulang di dalam konkrit. Untuk ujian tegangan buluh, spesimen buluh dengan lapisan permukaan resin epoksi dengan nod menunjukkan kekuatan tegangan tertinggi berbanding dengan spesimen buluh lain, tetapi lebih rendah daripada keluli sebanyak 325%. Selain daripada itu, kekuatan ikatan keluli dengan konkrit adalah lebih tinggi daripada buluh dengan lapisan epoksi resin di permukaan, dan diikuti dengan buluh tanpa salutan permukaan. Kesimpulannya, hasil keputusan kajian ke atas kelakuan lenturan menunjukkan bahawa konkrit bertetulang dengan buluh mempunyai prestasi yang lebih lemah berbanding dengan rasuk konkrit konvensional jika luas keratan rentas tetulang buluh adalah sama dengan luas keratan rentas keluli. Rasuk dengan tetulang buluh dalam konkrit menunjukkan kekuatan lenturan yang lebih tinggi dengan meningkatkan luas keratan rentas tetulang buluh.
_______________________________________________________________________________________________________
In this recent era, concrete is the most consumed construction material in the entire world. Since the concrete is found to have excellent compressive strength but poor tensile strength, steel rebar are widely used in concrete to overcome the low tensile strength of concrete. Due to increasing cost of manufacturing of steel and the associated effects on the environment, there are several researchers trying to find alternative materials to replace steel as reinforcement for concrete. One of the potential alternative materials is bamboo. In this experimental study, there are three major experiments conducted on bamboo and steel, tensile test, pull out test and also flexural test. The aim of this study is to assess the potential of bamboo as reinforcement in concrete. For the tensile test of bamboo, bamboo specimen with epoxy resin surface coating and with node shows the highest tensile strength compared to other bamboo specimens, yet lower than steel by about 325%. Moreover, the bond strength of steel with concrete is relatively higher than bamboo with epoxy surface coating, and is followed by bamboo without surface coating. The last but not least, the experimental results on flexural behaviour indicated that bamboo reinforced concrete have a poorer performance compared to conventional concrete beam if the cross sectional area of bamboo reinforcement is the same with the cross sectional area of steel. As the cross sectional area of bamboo reinforcement increases, the beam shows improved flexural strength.